1. Persiapan Membuat Situs WordPress
  2. Mengenal Perbedaan WordPress.com & WordPress Self-Host
  3. Cara Memilih Hosting Yang Tepat
  4. Cara Mudah Memasang WordPress Menggunakan WP Hosting
  5. Instalasi WordPress Pada cPanel
  6. Cara Memasang Plugin Di WordPress
  7. Cara Memasang Tema Di WordPress
  8. 5 Cara Efektif Mengurangi Waktu Muat Website
  9. 7 Plugin Wajib Untuk Pengguna WordPress
  10. 4 Rekomendasi Formulir Kontak Untuk Pengguna WordPress
  11. Tutorial Membuat Nama File Acak Ketika Diunggah Di WordPress

WordPress merupakan CMS yang cukup populer, digunakan oleh berbagai institusi dan perusahaan di seluruh dunia, termasuk salah satunya TechCrunch, Rolling Stone, Vogue, Adobe Blog, Universitas Indonesia dan lainnya.

Tahukah Anda bahwa WordPress.com dan WordPress.org (Self-host) adalah dua platform berbeda?Beberapa faktor yang membedakan keduanya yaitu:

  • Nama domain
  • Hosting
  • Pemeliharaan
  • Keamanan dan cadangan

Jenis Platform

WordPress.com

Adalah WordPress yang dikelola, dihosting oleh Automattic (perusahaan yang mengelola WordPress). Tersedia paket gratis & berbayar. Kelebihan WordPress versi ini pengguna lebih fokus pada konten dan pekerjaan mereka tanpa harus mengurus server, maintenance dan lainnya. Kekurangannya, pengguna tidak leluasa memodifikasi WordPress mereka dan harus berlangganan paket berbayar untuk dapat memodifikasi dan memonetisasi situs mereka.

WordPress.org

Adalah WordPress yang disediakan oleh penyedia hosting (misalnya WP Engine, BlueHost) atau dapat dipasang sendiri oleh pengguna pada VPS seperti AWS, Google Cloud dan lainnya. Kelebihan WordPress versi ini lebih leluasa dikelola daripada WordPress.com karena dikelola sendiri oleh pengguna. Salah satu kekurangannya yaitu cukup ribet ketika terjadi masalah atau error, tetapi saat ini banyak referensi mengenai WordPress yang mudah ditemukan di Google.

Jenis WordPress

Single-site

WordPress Single-site digunakan untuk website yang tidak memiliki sub-domain, karena dengan single-site, WordPress harus dipasang kembali di sub-domain, berbeda dengan Multi-site yang dapat secara mudah dipasang di sub-domain. Salah satu keunggulan dari Single-site yaitu performa yang tidak dibagi-bagi dengan sub-domain, menggunakan satu konfigurasi dan dapat menggunakan keseluruhan sumber daya server secara penuh.

Kekurangan dari Single-site yaitu ketika akan menggunakan sub-domain, kita perlu memasang WordPress di sub-domain tersebut, hal ini berlaku baik di shared maupun di VPS atau Dedicated Server.

Multi-site

WordPress Multi-site adalah WordPress.org namun untuk website yang mempunyai jumlah banyak dalam bentuk subdomain. Multi-site dapat digunakan pada website yayasan, donasi, maupun website lainnya yang memiliki kantor cabang. Hal ini dapat menghemat waktu karena pengelolaan domain utama dan sub-domain menjadi mudah dan tidak makan banyak waktu.
Cara penggunaan, pengelolaan dan pemeliharaannya hampir sama dengan WordPress.org namun dengan sedikit perbedaan seperti Admin Jaringan yang mengelola seluruh situs dalam satu domain, pengaturan tema & plugin yang terbagi antara situs utama dan turunan, dan lainnya.

Penutup

Apapun versi WordPress yang digunakan, semuanya dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pengguna.