Qualcomm dikenal sebagai perusahaan teknologi yang berfokus pada pembuatan chip, menyediakan dan memasarkan SoC untuk perangkat seluler, mobil, drone, sepeda, headset dan komputer. Namun demikian, badai ekonomi pasca pandemi Covid-19 yang menghantam banyak perusahaan besar memicu terjadinya pemangkasan karyawan, seperti Meta yang merumahkan ribuan karyawannya beberapa waktu lalu.
PHK sejumlah karyawan Qualcomm ini berdampak pada total 1,258 karyawan di negara bagian California, dengan rincian sebanyak 1.064 PHK dijadwalkan terjadi di fasilitas Qualcomm di San Diego, dan 194 PHK lainnya terjadi di lokasi Santa Clara.
Sebuah laporan bulan lalu menyatakan bahwa Huawei berencana untuk sepenuhnya mengadopsi prosesor Kirin baru yang dikembangkan sendiri mulai tahun 2024, sebuah langkah yang paling merugikan pembuat chip Qualcomm.
Samsung dan Apple, yang mengembangkan chip ponsel mereka sendiri, kebangkitan Mediatek & Unisoc yang semakin masif digunakan di ponsel keluaran terbaru, membuat Qualcomm harus bersiap menghadapi persaingan yang ketat. Menurunnya permintaan menjadi faktor lain dalam keputusan ini, dan mengindikasikan bahwa para pekerja yang tersisa mungkin harus bersiap menghadapi “biaya restrukturisasi tambahan yang signifikan, yang sebagian besarnya kami perkirakan akan dikenakan pada kuartal keempat tahun fiskal 2023”.
PHK di Qualcomm adalah tanda terbaru dari perlambatan industri teknologi. Dalam beberapa bulan terakhir, raksasa teknologi lain seperti Meta dan Twitter juga mengumumkan PHK. Perlambatan ini disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk kenaikan inflasi dan gangguan rantai pasokan.
Artikel Terkait
Alibaba International kenalkan AI Suite “Aidge”
December 9, 2023
Samsung Menghadirkan Android ke iPhone melalui iTest
April 12, 2021
Rekomendasi Layanan