Google mengenalkan dua fitur baru yaitu untuk Workspace for Education dan Chromebook pada acara pendidikan BETT 2025 yang diadakan di Inggris baru-baru ini.
ChromeOS
ChromeOS 132 mendapatkan fitur baru yaitu Face Control yang mampu mengendalikan kursor hanya dengan menggerakan wajah, misalnya kita cukup menarik bibir dan mengarahkan mata ke arah kiri, maka kursor akan mengikuti gerakan tersebut dengan berpindah ke arah kiri.
Fitur ini merupakan ujicoba dari Project Gameface yang sedang dikembangkan Google untuk perangkat Android. Nantinya perangkat Android akan memiliki kemampuan serupa seperti yang telah digunakan di ChromeOS.
Google mengumumkan bahwa Project Gameface akan hadir di Android dengan dukungan untuk 52 gerakan wajah yang unik. Gerakan-gerakan ini termasuk hal-hal seperti membuka mulut, mengangkat alis, melihat ke arah tertentu, dan banyak lagi. Setiap gerakan dapat ditetapkan untuk tindakan sistem tertentu seperti pulang, kembali, membuka bayangan notifikasi, membuka laci aplikasi, dan sebagainya.

Peningkatan fitur lainnya
Google tidak hanya memperkenalkan fitur baru, tetapi juga meningkatkan kemampuan mode Membaca dan menghadirkan fitur text-to-speech (TTS) dengan suara yang lebih natural di ChromeOS 132. Peningkatan pada mode Membaca akan memberikan pengalaman membaca yang lebih nyaman dan optimal bagi pengguna. Sementara itu, fitur text-to-speech dengan suara yang alami akan membuat konten digital lebih mudah diakses, khususnya bagi pengguna dengan kesulitan membaca atau yang lebih menyukai mendengarkan konten. Peningkatan ini merupakan bagian dari upaya Google untuk terus mengembangkan dan menyempurnakan ChromeOS.
Peningkatan ini akan memberikan dampak signifikan, terutama bagi pengguna yang memiliki keterbatasan fisik, misalnya kehilangan fungsi tangan atau kondisi serupa lainnya. Hal ini akan memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan teknologi dan melakukan aktivitas yang sebelumnya sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan. Peningkatan ini dapat membuka aksesibilitas lebih luas, meningkatkan kemandirian, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup mereka.
Workspace for Education
Selain manfaat tersebut, Google juga menghadirkan pembaruan signifikan pada sektor pendidikan melalui Google Workspace for Education Plus. Layanan ini kini dilengkapi dengan fitur-fitur canggih yang dirancang untuk mempermudah pengelolaan kelas dan pemberian tugas. Salah satu fitur unggulannya adalah Class tools, yang berfungsi seperti remote control untuk Chromebook di dalam kelas. Guru dapat memantau aktivitas siswa, membagikan materi pelajaran langsung ke layar Chromebook siswa, melihat progres pekerjaan siswa melalui tampilan layar jarak jauh, dan menampilkan contoh pekerjaan siswa yang baik kepada seluruh kelas secara real-time.
Classroom
Fitur live translated captions juga tersedia untuk membantu siswa yang membutuhkan terjemahan langsung. Google Classroom pun turut diperbarui dengan kemampuan pengelompokan siswa untuk pemberian tugas yang berbeda-beda dan fitur penilaian tugas yang lebih efisien. Semua pembaruan ini merupakan bagian dari komitmen Google untuk terus berinovasi dan meningkatkan aksesibilitas teknologi, baik bagi pengguna umum maupun di dunia pendidikan.
Selain menyediakan perangkat kolaboratif, Google Classroom kini juga terintegrasi dengan FigJam dari Figma. Integrasi ini memungkinkan guru untuk memberikan tugas berupa papan tulis daring (whiteboard online) kepada siswa untuk sesi brainstorming dan kerja kelompok. FigJam sendiri merupakan platform whiteboard online yang dirancang untuk kolaborasi tim, memfasilitasi ide, brainstorming, kritik desain proyek, UX, dan inovasi lintas fungsi. Figma, termasuk FigJam, tersedia gratis untuk pendidik dan siswa.
Dengan integrasi ini, guru dapat membuat pelajaran interaktif, membagikannya langsung di Google Classroom, membuat salinan untuk setiap siswa, dan meninjau pekerjaan, semuanya tanpa meninggalkan platform. FigJam menawarkan ratusan template whiteboard online gratis dan terintegrasi dengan platform lain seperti Asana, Jira, dan Github.
Kombinasi FigJam dengan kemampuan guru untuk memantau layar siswa dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang dinamika kelompok dan kontribusi masing-masing anggota. Fitur ini diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan mendorong kolaborasi yang lebih efektif di dalam kelas.
Artikel Terkait
Yahoo Secara Resmi Menghentikan Layanan Yahoo Answers Pada 4 Mei 2021
April 8, 2021
Web3 Developer Bootcamp Tarik Minat Developer Indonesia untuk Terjun ke Ekosistem Web3
August 4, 2022
Huawei Gelar Global Rail Summit Kesembilan Di Berlin
October 12, 2022
OpenAI Umumkan ChatGPT Plus
February 11, 2023
Dukung KTT G20, Sejumlah Influencer Ternama Bertemu Di Bali Untuk Gaungkan #SaatnyaIndonesiaÂÂ
November 1, 2022
Google hentikan layanan VPN Google One
July 2, 2024
Saran artikel ini dibuat oleh Kudatuli Project
InstaWP adalah alat pengembangan web yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan meluncurkan situs WordPress dengan cepat