Undang-Undang Pasar Digital (Digital Markets Act/DMA) Uni Eropa telah mulai berlaku, dan hal ini berarti bahwa beberapa perusahaan teknologi terbesar di dunia harus melakukan perubahan besar dalam cara mereka beroperasi.
UU tersebut dirancang untuk meningkatkan persaingan di pasar digital Uni Eropa, menetapkan beberapa perusahaan online besar dan layanan mereka untuk bersaing secara sehat, misalnya Apple yang ngotot ingin menggunakan port Lightning, harus tunduk pada peraturan Uni Eropa yang mewajibkan produsen iPhone tersebut mengadopsi port type-C seperti perangkat Samsung atau Pixel.
“Apple kehilangan ekslusivitasnya di benua biru…“
Perusahaan lainnya yang disoroti dalam persaingan di Eropa yaitu, ByteDance, Meta, dan Microsoft harus memenuhi persyaratan ketat yang dimaksudkan untuk mengurangi perilaku anti persaingan.
Perubahan yang cukup spesifik yaitu Apple harus mengizinkan toko alternatif di iOS, Meta membuat WhatsApp dapat dioperasikan dengan layanan perpesanan lainnya, dan Google mengizinkan pengguna di Eropa memilih layanan mana yang dapat membagikan data penggunanya. Sejauh ini baru Meta dan Google yang mulai mengikuti kebijakan Uni Eropa, Apple belum memperlihatkan kinerja mereka tunduk pada peraturan ini.
Selain mengizinkan toko alternatif di iOS, Apple juga harus mengizinkan aplikasi pihak ketiga dapat dipasang secara mudah tanpa melalui App Store, artinya, pengguna Apple dapat melakukan instalasi pihak ketiga seperti pada pengguna Android yang sudah lebih dulu menerapkan metode ini.
Layar pilihan browser default
Pasal 6(3) peraturan pan-UE mewajibkan sistem operasi untuk membiarkan pengguna dengan mudah mencopot pemasangan aplikasi mereka sendiri (dengan beberapa batasan sempit untuk aplikasi yang penting untuk berfungsinya sistem operasi atau perangkat dan yang secara teknis tidak dapat ditawarkan secara mandiri oleh pihak ketiga). Selain itu, teks tersebut menyatakan bahwa sistem harus membiarkan pengguna dengan mudah mengubah pengaturan default.
Setelah kebijakan ini diterapkan, pengguna Brave, Firefox dan Vivaldi telah mengalami lonjakan jumlah pengguna dalam waktu singkat. Google pun harus melakukan hal yang sama, memberikan pilihan pada pengguna apakah mereka akan menggunakan mesin pencarian Google dan Chrome, atau memilih alternatif mesin pencari dan peramban sesuai pilihan mereka. Hal ini tentunya akan menurunkan dominasi Google dan Apple di Eropa, namun di sisi lain akan meningkatkan persaingan dengan sedikit monopoli bisnis.
Artikel Terkait
Kamatera, Hosting Level Enterprise Untuk Semua Orang
April 7, 2021
Waspadai puluhan situs penipuan berkedok AI dalam analisis saham
October 21, 2024
Perubahan Thermal Management di era chip Kilowatt
January 18, 2024
5 Rekomendasi Channel YouTube Untuk Semua Usia
May 15, 2022
Bluehost, Hosting Rekomendasi WordPress
April 8, 2021
Dapatkan Lebih Banyak Pelanggan Dengan Alat Marketing Dari SendPulse
April 21, 2021
Saran artikel ini dibuat oleh Kudatuli Project
ShopBack adalah aplikasi dan situs web yang memberikan cashback dan promo kepada pengguna yang berbelanja online