Dengan populernya Wine di komunitas open source seperti pengguna Ubuntu, membuka peluang besar bagi pengguna Linux, khususnya Ubuntu. Mereka kini dapat memainkan permainan-permainan seperti Black Myth: Wukong, Arma 3, Red Dead Redemption 2, atau World of Tanks yang populer di kalangan pengguna Windows.
Wine (Wine Is Not an Emulator) merupakan perangkat lunak yang memungkinkan pengguna menjalankan aplikasi dan game Windows di sistem operasi berbasis Unix, seperti Linux. Aplikasi ini pertama dirilis tahun 1993 dan dikembangkan oleh Bob Amstadt, Eric Youngdale & pengembang di WineHQ.
Wine dikembangkan secara open source, dapat dimodifikasi dan dikembangkan untuk tujuan pribadi, nonprofit maupun komersial seperti yang dilakukan CodeWeavers yang memodifikasi Wine untuk merilis versi komersial yang mendapat dukungan lebih baik, yang dikenal dengan nama Crossover. Aplikasi ini tersedia untuk pengguna Linux maupun macOS.
Gaming dan Linux
Pada saat SteamOS dirilis beberapa tahun lalu, komunitas open source cukup senang dengan langkah ini. Valve, perusahaan yang menaungi Steam ini merilis sistem operasi berbasis Debian; kemudian menggunakan Arch sebagai base sistem operasi mereka.
Pengembang game secara perlahan mulai melirik sistem operasi ini dan mulai membuat game mereka kompatibel dengan SteamOS. Namun sayangnya, adopsi untuk SteamOS ini tidak begitu signifikan, hal ini diduga karena masalah teknis seperti kesulitan memporting game yang telah ada ke sistem baru.
Untuk mengatasi hal ini, Steam membuat Proton, alat kompatibilitas yang merupakan fork dari Wine & dikembangkan oleh Valve untuk memungkinkan game Windows berjalan di Linux, rilis pertama kali pada 21 Agustus 2018.
Dengan adanya Proton, akhirnya pengguna Linux, terutama Ubuntu dapat menikmati berbagai permainan Windows yang sebelumnya tidak bisa mereka mainkan. Kompatibilitas Proton kini lebih baik lagi dengan adanya pemutakhiran cara kerja Steam Play dan perilisan Steam Deck yang merupakan salah satu pelopor handheld computer, membawa sistem operasi SteamOS yang berbasis Arch.
Cara instalasi Proton di Ubuntu
Cara menginstall Proton di Ubuntu sangat mudah, kita cukup aktifkan repo multiverse, install Steam.
sudo add-apt-repository multiverse
sudo apt update && sudo apt install steam
Setelah Steam selesai diunduh, masuk menggunakan akun Steam Anda, kemudian buka Steam Settings > Compatibility. Aktifkan “Enable Steam Play for Supported titles” & “Enable Steam Play for all other titles”.
Fungsi pertama untuk mengaktifkan Steam Play pada game yang sudah mendukung Steam Play, sedangkan fungsi kedua yaitu agar game yang belum mendukung Steam Play dapat dijalankan dengan baik tanpa kendala apapun.
Untuk mengetahui apakah permainan yang ada di Library Steam dapat dijalankan atau belum, Anda dapat melihatnya di website ProtonDB yang berisi database untuk permainan yang sudah didukung oleh Proton.
Penutup
Itulah cara mudah membuat game khusus Windows dapat dijalankan dengan lancar di Ubuntu, maupun distro linux lainnya. Walaupun belum semua game dapat dijalankan di Linux dengan bantuan Proton, tetapi setidaknya komunitas Linux dapat bersaing dengan sistem operasi Windows dan meningkatkan market-share mereka, terlebih dengan adanya kerjasama langsung antara Valve dan Arch Linux.
Bukan tidak mungkin kerjasama tersebut akan mengalahkan dominasi Windows di dunia gaming, dan GNU/Linux makin menarik minat gamers, maupun perusahaan teknologi yang selama ini mengandalkan Windows sebagai sistem operasi mereka.
Artikel Terkait
Cara Melacak Klik Tautan Dalam Email
August 23, 2021
Cara memperbaiki hotspot Ubuntu 22.04 tidak mau terhubung ke iPhone/Android
December 3, 2023
Cara Meningkatkan Traffic Web Dengan AIOSEO Dan MonsterInsights
August 13, 2021
Cara Install Zoom di Ubuntu 22.04
October 12, 2023
Cara instalasi LAMP di Arch Linux
October 2, 2024
Buat gambar kreatif dengan Canva
May 13, 2021
Saran artikel ini dibuat oleh Kudatuli Project
Telkomsel Orbit adalah layanan internet rumah yang menggunakan modem WiFi dan paket data tanpa perlu berlangganan.