Cara Mengaktifkan Adoptable Storage Di Android

Masalah kapasitas penyimpanan di Android (maupun iPhone) merupakan masalah klasik yang cukup pelik untuk diatasi. Apalagi ponsel keluaran 2019 kebawah kebanyakan masih menggunakan penyimpanan 16/32/64GB, pada masa itu kapasitas 16GB sudah cukup untuk ponsel Android, namun di tahun 2023 ini kapasitas 16GB atau bahkan 64GB sudah tidak memadai lagi sehingga perlu ada tambahan kapasitas penyimpanan.

Beberapa ponsel Android seperti Zenfone menyembunyikan keberadaan fitur ini, entah karena alasan keamanan atau memang trik marketing supaya pengguna segera membeli ponsel baru ketika kapasitas penyimpanan mereka telah menipis. Namun yang pasti, fitur ini sangat membantu menambah kapasitas penyimpanan ponsel yang sudah menipis.

Adoptable storage yaitu metode menggunakan kartu microSD sebagai penyimpanan internal ponsel, sehingga dapat menambah kapasitas penyimpanan ponsel. Misalnya pada Zenfone 3 ZE520KL keluaran 2018 yang dipakai oleh istri saya, kapasitas penyimpanan ponsel tersebut adalah 32GB. Sebelum mengaktifkan fitur pada ponsel tersebut, sisa penyimpanan hanya tinggal 194MB saja dari dari total 32GB. Artinya penggunaan kapasitas penyimpanan sudah mencapai 99%. Angka ini tentu bukan kabar baik, karena stabilitas dan kinerja ponsel akan terganggu.

Sebelum mengaktifkan fitur adoptable storage, tidak ada opsi format kartu microSD sebagai penyimpanan internal. Yang ada hanya penyimpanan opsi format.

Pastikan Anda telah mengunduh ADB yang akan digunakan untuk mengaktifkan fitur adoptable storage. ADB adalah program yang menghubungkan perangkat Android (termasuk tablet) dengan komputer kita, ADB dapat dijalankan pada Windows, Linux maupun MacOS. Untuk instalasi ADB di MacOS sedikit berbeda, kita dapat menggunakan brew.sh dan menginstal ADB dengan menjalankan perintah brew install --cask android-platform-tools di terminal.

Setelah ADB terpasang, aktifkan USB debugging (untuk cara pengaktifkannya silakan cari video yang sesuai dengan perangkat Anda), cek apakah perangkat kita sudah terdeteksi atau belum, jika perangkat kita sudah terdeteksi, di terminal akan muncul serial number dan status perangkat.

Status unauthorized artinya perangkat belum menyetujui koneksi ADB dan perangkat, sedangkan apabila status berubah menjadi authorized, artinya perangkat kita dan ADB sudah terkoneksi dan siap menjalankan baris perintah.

Untuk menyetujui koneksi ADB dan perangkat, izinkan koneksi yang tampil di perangkat kita.

Setelah koneksi diizinkan, status ADB berubah menjadi authorized dan kita siap mengeksekusi baris perintah untuk mengaktifkan fitur adoptable storage.

Setelah perangkat terbaca, eksekusi perintah adb shell sm set-force-adoptable true di terminal.

Setelah adoptable diaktifkan, sistem akan menambahkan opsi tambahan untuk memformat kartu microSD menjadi penyimpanan internal.

Pilih Format sebagai internal untuk mengubah kartu microSD menjadi penyimpanan internal. Sebelum melanjutkan proses format, sistem akan mengukur dan mendeteksi apakah kartu microSD kita layak atau tidak menggunakan fitur adoptable storage.

Sistem akan memberikan opsi apakah kartu microSD hanya akan menyimpan aplikasi saja atau menyimpan semua data yang ada di ponsel termasuk foto, aplikasi dan video.

Jika memilih opsi pertama, maka sistem hanya akan menyimpan aplikasi saja di kartu microSD, namun apabila memilih opsi kedua, semua data akan disimpan di kartu microSD. Saya sendiri memilih opsi kedua karena saya rasa lebih efisien, mengingat kapasitas penyimpanan ponsel Zenfone yang minim.

Sistem akan menformat kartu microSD menjadi penyimpanan internal, amanya proses format ini tergantung dari perangkat dan kapasitas kartu microSD yang digunakan.

Setelah proses format selesai, penyimpanan internal ponsel kita bertambah 64GB dari sebelumnya hanya 32GB. Total penyimpanan ponsel Zenfone 3 saya adalah 96GB, artinya proses adoptable storage yang kita lakukan telah berhasil.

Kesimpulan

Tidak hanya untuk ponsel Zenfone atau Samsung saja, fitur adoptable storage ini dapat diaktifkan pada semua ponsel Android yang menjalankan Android 6.0 (Marshmallow) keatas, harap diperhatikan bahwa kartu microSD yang digunakan adalah klasifikasi A2 yang memiliki kecepatan baca dan tulis yang tinggi.

Hal ini diperlukan untuk mengimbangi kecepatan baca dan tulis penyimpanan internal perangkat kita ketika menjalankan aplikasi atau memproses file (misalnya memotret foto atau merekam video).

Untuk kartu microSD yang cocok sebagai adoptable storage, saya merekomendasikan merk Sandisk A2 dan Lexar 1066x Professional Silver Edition.