Hosting atau web hosting merupakan salah satu faktor kunci dalam mengelola website, karena banyak faktor yang mempengaruhi cepat tidaknya situs web; salah satunya dari web hosting.
Dengan memilih hosting yang tepat, kita dapat menghemat biaya dan waktu dengan mempercepat waktu muat website menjadi hitungan detik. Kita juga dapat menarik banyak pengunjung apabila website kita dimuat dengan cepat, karena orang-orang termasuk saya sendiri tidak suka ketika melihat website yang sangat lambat bahkan hanya untuk sekedar membaca sekilas.
Pengertian Hosting
Hosting yaitu layanan yang digunakan untuk menjalankan website, digunakan pula sebagai media penyimpanan data yang ada pada website, seperti file gambar, js, css maupun database; walaupun ada metode remote database seperti Amazon RDS, namun secara umum database di simpan di hosting.
Pada artikel Belajar WordPress sebelumnya, saya sempat menyinggung soal hosting dan pentingnya memilih hosting yang sesuai untuk website kita. Masih pada artikel yang sama, saya memberikan rekomendasi beberapa layanan hosting (sebagian besar telah saya gunakan beberapa waktu lalu; saat ini saya menggunakan layanan DigitalOcean).
Pada artikel kali ini, saya akan lebih menjelaskan lebih detail bagaimana memilih hosting yang tepat, mengenal istilah-istilah yang ada pada hosting beserta contoh kasusnya.
Jenis-Jenis Hosting
Shared Hosting
Jenis layanan hosting web ini memungkinkan satu server fisik melayani banyak website yang berjalan bersamaan dengan cara berbagi sumber daya pada server fisik tersebut. Singkatnya, ini adalah VPS (Virtual Private Server) yang dipecah atau dibagi menjadi beberapa bagian sesuai kebijakan penyedia layanan. Pada Shared hosting, kita berbagi CPU, media penyimpanan dan IOPS (Inputs Outputs Per Second) dengan pengguna lain; IOPS yaitu metode untuk menentukan kecepatan membaca dan menulis data pada hard drive.
Pihak hosting seringkali melabeli layanan shared hosting mereka dengan kata “unlimited cloud hosting”, “unlimited hosting” atau istilah semacamnya, ini hanyalah metode marketing untuk mendongkrak penjualan produk mereka. Karena sejatinya, server memiliki keterbatas baik secara fisik maupun biaya, semakin tinggi spesifikasi server yang digunakan, semakin mahal pula biaya yang harus dikeluarkan.
Sasaran Pengguna
Sasaran shared hosting yaitu untuk pengguna yang baru membuat atau belajar website, khususnya WordPress. Karena biasanya penyedia layanan hosting menggunakan control panel yang umum digunakan seperti Cpanel yang tutorial penggunaannya mudah dicari di pencarian Google. Walaupun ada pula penyedia yang menggunakan control panel lain seperti Plesk atau mengembangkan sendiri.
Khusus untuk Cpanel, penggunaannya sangat mudah bahkan untuk orang awam sekalipun, disana kita akan melihat menu Softacoulous, yaitu alat untuk memasang berbagai jenis aplikasi web mulai dari blog, forum dan aplikasi lainnya termasuk WordPress.
Masih pada Cpanel, pengguna dapat mengelola database dan file-file yang ada pada website mereka, seperti file gambar, tema, plugin & lainnya. Pengguna juga dapat melakukan pencadangan, memodifikasi konfigurasi pada server seperti mengubah ukuran upload WordPress dari 2 MB atau 32 MB dan seterusnya.
Semua file atau konfigurasi masing-masing pengguna berjalan secara terpisah dan tidak akan terganggu satu sama lain. metode ini dikenal sebagai CageFS, yaitu sistem file tervirtualisasi untuk mengunci setiap pengguna di ‘kandang’ sendiri. Setiap pelanggan akan memiliki sistem file yang berfungsi penuh, dengan semua file sistem, alat, dll.
Biaya
Harga yang ditawarkan penyedia layanan hosting untuk jenis hosting ini bervariasi, ada yang mematok harga IDR 10.000, IDR 15.000 atau dengan harga lebih tinggi tergantung fitur yang ditawarkan, jangka waktu (bulanan atau tahunan), promo dan kebijakan masing-masing penyedia layanan hosting.
Contoh Kasus
Saya baru saja membuka usaha hosting dan menyewa satu server yang memiliki sumber daya sebesar 10 poin, ada 20 website pelanggan saya yang di hosting pada server fisik tadi, artinya sebanyak 0,5 poin di alokasikan pada setiap website. Poin sebanyak 0,5 ini sangat berpengaruh terhadap kekuatan website dalam hal waktu muat, banyaknya pengunjung yang dapat ditampung dan tentunya kecepatan website itu sendiri. Makin banyak pengunjung, makin banyak penggunaan sumber daya yang digunakan, sehingga poin 0,5 tadi menjadi defisit dan dapat mengakibatkan website tidak dapat diakses karena server tidak mampu menangani membludaknya jumlah pengguna sehingga terpaksa website tersebut dihentikan sementara agar website tidak terkena imbasnya.
Virtual Private Server (VPS)
Virtual private server, juga dikenal sebagai VPS, adalah lingkungan virtual yang terisolasi di server fisik, dimiliki dan dioperasikan oleh penyedia cloud atau hosting web. Hosting VPS menggunakan teknologi virtualisasi untuk membagi mesin fisik tunggal menjadi beberapa lingkungan server pribadi yang berbagi sumber daya. Metode pembagian VPS dan shared hosting sebenarnya hampir sama, mulai berbagi vCPU, hard drive, bandwidth, dan lain sebagainya. Hanya terdapat perbedaan yang sangat mendasar, yaitu VPS server fisiknya menggunakan dedicated server yang berada di data center.
Untuk perusahaan atau individu yang situs web atau aplikasinya tidak dapat ditampung lagi oleh shared hosting, VPS adalah solusi yang tepat karena memberikan pengalaman yang serupa dengan dedicated hosting tanpa biaya tinggi dan pemeliharaan yang rumit kepada penggunanya.
Sasaran Pengguna
Sasarannya yaitu pengguna yang ingin mengupgrade hostingnya dari shared hosting ke VPS, menggunakan shared hosting namun website atau aplikasinya sudah tidak dapat ditampung karena banyaknya konten maupun jumlah pengunjung, sehingga tidak memungkinkan lagi menggunakan shared hosting.
VPS dapat digunakan oleh perusahaan, lembaga sosial & nonprofit atau individu yang menginginkan aplikasi atau websitenya tetap andal dan berjalan dengan baik, walaupun konten/data dan jumlah pengunjung ramai.
VPS sangat tidak disarankan untuk pengguna awam, karena akan sangat kesulitan dalam mengelola maupun dalam penanganan kendala yang mungkin terjadi.
Jenis VPS
VPS biasanya terbagi menjadi dua, yaitu Managed dan Unmanaged VPS. Pada Managed VPS, pengguna menggunakan control panel seperti pada shared hosting. Secara umum VPS menggunakan dua control panel yaitu Cpanel dan Plesk, namun ada pula yang menggunakan control panel lainnya.
Sedangkan pada Unmanaged VPS, pengguna hanya akan diberikan VPS kosong yang hanya berisi sistem operasi Linux atau Windows tergantung paket harga maupun kebijakan penyedia layanan. Pengguna diharuskan memasang sendiri control panel apabila ingin menggunakannya, atau tanpa menggunakan control panel sama sekali.
Contoh web panel untuk Umanaged VPS yaitu CloudPanel, aaPanel, Ajenti, WebMin, dan lain sebagainya.
Biaya
Harga untuk layanan VPS baik managed maupun unmanaged bervariasi, tergantung spesifikasi pada paket layanan yang dipilih pengguna dan kebijakan penyedia layanan hosting. Harga VPS dipatok mulai dari IDR 50.000 apabila menggunakan penyedia hosting lokal, dan mulai $2,9-3,5 apabila menggunakan penyedia hosting luar negeri.
Dedicated Server
Dedicated server adalah jenis server yang spesifisikasi dan sumber daya seperti hard drive, vCPU & bandwidth tidak dibagi (shared) dengan pengguna lain, jadi satu pengguna memiliki satu dedicated server.
Sasaran Pengguna
Server ini biasanya digunakan oleh perusahaan besar yang sudah menggunakan big data, web atau aplikasi yang memiliki jutaan pengguna seperti Facebook dan Instagram.
Biaya
Harga sewa untuk dedicated server bisa dibilang sangat mahal, namun akan lebih mahal lagi apabila kita membeli dedicated server, selain itu biaya perawatannya menjadikan biaya yang harus dikeluarkan semakin besar.
Biasanya perusahaan memiliki karyawan khusus yang mengatur dan mengelola dedicated server ini, baik milik sendiri maupun menyewa dari penyedia layanan seperti AWS, GPC, IBM dan lainnya.
Contoh Kasus
Saya menyewa satu dedicated server di AWS menggunakan metode kontrak selama satu tahun dengan spesifikasi c5 (72 vCPU, 36 Physical Cores), penyimpanan Provisioning IOPS (io1) dengan kapasitas 1 TB dan 10.000 IOPS. Karena saya menggunakan metode pembayaran Partial Upfront, yaitu membayarkan sebagian uang dari total harga server, sehingga biaya bulanannya menjadi lebih murah. Pembayaran uang muka untuk server tersebut adalah 12.548,70 USD atau sekitar IDR 195.355,044,79 (1 USD = 15.567,8 IDR), sedangkan biaya bulanannya yaitu 1.907,04 USD atau sekitar IDR 29.688.856,07 (1 USD = 15.567,8 IDR). Total biaya untuk sewa satu tahun yaitu 12.548 + 1.907,04 x 12 = 35.432,48 1 USD = 15.567,8 IDR) Pembayaran tersebut berlaku selama satu tahun.
Apabila tanpa uang muka, yaitu hanya membayar biaya bulanan, 3.694,44 USD atau sekitar IDR 57.461.433,70 (1 USD = 15.567,8 IDR), jadi total biaya yang harus dikeluarkan selama setahun yaitu 3.694,44 USD x 12 = 44.333,28 atau sekitar IDR 68.956.095.863,26 (1 USD = 15.567,8 IDR).
WordPress Hosting
Sesuai dengan namanya, hosting ini ditujukan khusus untuk website berbasis WordPress; atau untuk pengguna WordPress. Pada dasarnya hosting ini termasuk pada shared hosting namun ditujukan khusus untuk pengguna WordPress. Hal-hal lainnya tidak jauh berbeda dengan shared hosting, namun ini tidak bersifat mengikat, artinya setiap penyedia layanan memiliki kebijakan berbeda terhadap jenis hosting ini (ada yang menyediakan control panel, namun ada juga yang tidak menggunakan panel, hanya menyediakan sedikit konfigurasi).
Kesimpulan & Penutup
Menurut sebagian orang, shared hosting adalah jenis server yang buruk karena sumber dayanya yang dibagi dengan pengguna lain. Pendapat ini tidak sepenuhnya salah, namun tidak sepenuhnya benar. Pernyataan tentang bagaimana shared hosting kembali kepada pilihan pengguna, dengan mempertimbangkan keperluan dan budget yang disiapkan.
Pilihlah server sesuai kebutuhan, baik itu shared hosting maupun VPS atau dedicated server. Karena server yang tidak sesuai kebutuhan mengakibatkan kerugian bagi kita, baik dari segi finansial/keuangan maupun dari segi waktu. Selain itu, pastikan biaya yang kita siapkan mencukupi untuk membayar server, jangan sampai website kita tiba-tiba down karena tidak membayar biaya hosting atau domain.
Artikel Terkait
Cara memasang tema di WordPress
December 20, 2022
Persiapan membuat situs WordPress
September 3, 2022
Instalasi WordPress pada cPanel
November 12, 2022
Cara mudah instalasi WordPress di WP Hosting
November 4, 2022
5 cara efektif mengurangi waktu muat website
January 1, 2023
7 plugin wajib untuk pengguna WordPress
January 5, 2023
Saran artikel ini dibuat oleh Kudatuli Project
ShopBack adalah aplikasi dan situs web yang memberikan cashback dan promo kepada pengguna yang berbelanja online