featurepost 1618968750696.jpg featurepost 1618968750696.jpg

Bagaimana FBI Masuk Ke iPhone Penembak San Bernardino?

iPhone yang digunakan oleh pelaku penembakan San Bernardino itu telah dibuka kuncinya oleh sebuah perusahaan keamanan IT asal Australia pada tahun 2016, hal ini mengakhiri perang hukum antara pemerintah AS dan raksasa teknologi Apple.

Azimuth Security mengatakan menjual produk sibernya hanya kepada pemerintah demokratis, mereka secara diam-diam membuat solusi yang digunakan FBI untuk mendapatkan akses ke perangkat tersebut. Menurut beberapa orang yang mengetahui masalah tersebut, iPhone digunakan oleh salah satu dari dua penembak yang melancarkan serangannya pada Desember 2015 yang telah menewaskan lebih dari 12 orang.

Dikutip dari New York Post. Selama lima tahun, identitas perusahaan dibalik peretasan iPhone oleh FBI menjadi rahasia yang tidak diketahui siapapun termasuk raksasa teknologi Cupertino itu. Juru bicara Apple, Todd Wilder mengatakan tahun lalu pengacara Apple hampir mengetahui peran Azimuth melalui kasus pengadilan yang berbeda, kasus yang tidak ada hubungannya dengan membuka kunci perangkat pelaku San Bernardino.

Lima tahun lalu, Apple dan FBI sama-sama menganggap perebutan iPhone sebagai pertarungan moral. FBI yakin Apple harus membantu mereka mendapatkan informasi untuk menyelidiki serangan tersebut. Di sisi lain, Apple percaya bahwa membuat backdoor ke ponsel cerdas mereka akan melemahkan keamanan dan dapat digunakan oleh penjahat. FBI meminta perintah pengadilan untuk memaksa Apple membantu pemerintah. Beberapa minggu kemudian, FBI mundur setelah menemukan pihak luar yang memiliki solusi untuk mendapatkan akses ke ponsel buatan Cupertino itu.

Azimuth telah menemukan satu kode sumber terbuka dari Mozilla yang digunakan Apple untuk mengizinkan aksesori dicolokkan ke port lightning iPhone, sehingga mereka dapat masuk ke iPhone yang digunakan oleh pelaku.

Azimuth Security didirikan oleh peretas “white hat” bernama Mark Dowd. Dowd adalah mantan peneliti IBM X-Force yang oleh salah satu rekan disebut “Mozart of exploit design”.


Kami dapat menghasilkan komisi dari produk atau layanan yang Anda beli menggunakan tautan dari situs web kami, selengkapnya.

Anda dapat mendukung situs ini agar tetap aktif dan terus memberikan dampak positif bagi pembaca.

Kritik, saran? Klik tombol



Artikel Terkait

Saran artikel ini dibuat oleh Kudatuli Project


ShopBack

ShopBack adalah aplikasi dan situs web yang memberikan cashback dan promo kepada pengguna yang berbelanja online

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *